Thursday

Sejarah Singkat PT Coca-Cola Company


Minuman ringan Coca Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang ahli farmasi dan minuman dari atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan Mei 1889. Ia mencampurkan sesuatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan berwarna caramel, kemudian diaduk dengan air murni. Frank M. Robinson, sahbat sekaligus akuntan john, menyarankan nama Coca Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian Ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir dan spencer. Minuman ini kemudian dikenal dengan nama Coca Cola. Pada awalnya penjualan minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan tersebut di dalam guci besar  yang diletakkan di tempat-tempat strategis. Namun dengan adanya peningkatan jumlah pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut diganti dengan kemasan botol yang lebih praktis.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman gratis. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$ 46 untuk biaya periklanan. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam cinderamata berlogo Coca Cola. Cinderamata tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk buk, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, kalender dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca Cola mandorong penjualan.
Ide cemerlang untuk menyediakan minuman Coca Cola dalam botol datang dari Joseph Biedenharn, pemilik toko di Missisippi. Pada tahun 1889 bekerja sama dengan pengusaha dari Tennessee, Biedenharn mendirikan pabrik.
Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca Cola pada tahun 1892. The Coca Cola Company didirikan oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang juga mematenkan merek dagang Coca Cola di seluruh dunia dengan menyediakan bahan baku concentratenya. Mulai tahun 1893, The Coca Cola Company membangun pabrik sirupnya di luar Atlanta.
Presiden The Coca Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca Cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk di konsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, pada tahun 1929 didirikan The Coca Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok negeri di dunia dengan ciri-ciri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.

Rangkaian Acara Kunjungan Industri











Posted by Unknown
Mengapa Kaum Yahudi Ingin Menguasai Tanah Palestina


Sebagai bentuk rasa simpati terhadap saudara-saudara muslim di Palestina, maka pada edisi postingan kali ini saya akan sedikit mengupas tentang bangsa yahudi laknatullah yang sampai saat ini membuat makar dimuka bumi ini dengan terus menyerang warga sipil di Gaza. Sampai saat ini sudah banyak korban yang berjatuhan karena kebiadaban bangsa yahudi ini. Lalu kenapa kaum Yahudi begitu kuat untuk menguasai tanah Palestina? Berikut ini adalah jawaban yang saya ambil dari pendapat Hj. Irena Handono, seorang pakar Kristologi yang sedikit banyak mengupas sebab-sebab yahudi ingin menguasai tanah suci Palestina.




Yerusalem dalam Taurat

Hubungan antara Yahudi dan Yerusalem bisa dilihat di Bibel Perjanjian Lama. Menurut pandangan Yahudi, daerah yang paling suci adalah Mount Moriah (Gunung Moriah), yang kemudian dikenal dengan Temple Mount (Kuil Gunung). Area ini yang mereka klaim sekarang terletak di bawah bangunan milik Muslim, the Dome Of the Rock atau Kubbah As-Sakhra.

Dalam Perjanjian Lama (Taurat), Yerusalem mempunyai banyak nama, Salem (Shalem), Moriah, Jebuse (Yevuse), Jerusalem (Yerushalayim), and Zion (Tzi-yon). Dan terbanyak yang disebutkan dalam Perjanjian Lama adalah Yerushala-yim, yang disebutkan sebanyak 349 kali, sementara Tziyon disebutkan sebanyak 108 kali.

Menurut kepercayaan Kabbalah, suatu tradisi mistis Yahudi, batu dari Gunung Moriah yang kenal sebagai “Even Shtiyah”- the Drinking Stone (batu yang sedang minum), adalah pusat dari alam semesta, tempat di mana dunia terairi secara spiritual.

Kisah-kisah dalam Bibel yang ber-hubungan dengan Gunung Moriah sangat banyak, antara lain adalah: Ketika Ishak pergi ke sebuah lapangan ia bertemu Ribka untuk pertama kalinya (Kitab Kejadian 24:63-67), dia berdiri di gunung Moriah (Yerusalem). Mimpi Jakub naik ke surga melihat para malaikat turun tangga (Kejadian 28:10-22), juga terjadi di tempat ini, gunung Moriah (Yerusalem).

Mitos Yerusalem Dipegang Kuat

Keyakinan ini masih hidup, sangat dipercayai oleh orang Yahudi sekarang. Ini tampak dalam ritual-ritual mereka. Contoh: Ketika seorang Yahudi berdoa 3 kali sehari, mereka selalu menghadap Yerusalem. Jika sedang berada di Yerusalem, maka mereka berdoa menghadap Temple Mount. Yerusalem disebutkan berkali-kali dalam doa keseharian Yahudi dan dalam doa terima kasih setelah makan.

Orang Yahudi menutup Passover Seder, yakni acara makan dalam hari suci Yahudi, selalu dengan kalimat “Next Year in Jerusalem.” Satu kalimat yang mengung-kapkan cita-cita mereka untuk menduduki Yerusalem. Hari berduka cita/berkabung Yahudi, Tisha B’Av, memperingati perusakan Kuil yang pertama dan kedua.

Ketika dalam acara pernikahan Yahudi, pengantin memecahkan sebuah gelas sebagai tanda mengingat kedukaan terhadap perusakan kedua kuil yang berdiri di Gunung Moriah.

Menyambut kedatangan Mesiah

Dan orang Yahudi yang beriman selalu menyisakan tempat kecil pada dinding rumah mereka tanpa diplester tanpa dicat. Ini sebagai tanda kedukaan perusakan Kuil. Dalam keyakinan Yudaisme, yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari Taurat yang dibawa oleh Musa as, bangsa Yahudi yakin bahwa kelak seorang Messiah akan datang mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia. Kehadiran Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi untuk memenuhi Tanah Palestina.

Bagi zionis Yahudi, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas singgasananya yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).

Ada satu syarat lagi menjelang hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih serta membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan belum pernah melahirkan anak. Untuk yang satu ini pun kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.

Hanya saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas kaki Bukit Zaitun. Masalahnya saat ini bukit Zaitun masih berada di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum Zionis selalu berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari wilayah ini.

Membangun Haikal Sulaiman

Para ahli arkeologi sepakat,  ibukota Kanaan dan ibukota kerajaan Daud as berlokasi di tempat yang sekarang ini adalah kampung Arab, Silwan, beberapa kilometer sebelah selatan  tembok ”baru” dari Kota Tua.

Kuil Sulaiman (Haikal Sulaiman) juga dikenal sebagai Beit HaMikdash (Kuil yang Suci). Pemilihan lokasi kuil ini dahulu dilakukan oleh Nabi Daud as yang saat itu beliau menunjuk puncak gunung Moriah (II Samuel 24:18-25). Kitab 1 Raja-raja 6-8 menggambarkan dengan detail bagaima-na anak Daud as, Raja Sulaiman, memba-ngun dan meresmikan Kuil. Walaupun hingga kini belum ada kejelasan pasti di mana lokasi Haikal Sulaiman berada, tapi sementara semua pakar arkeologi setuju bahwa bangunan itu berdiri di atas Gunung Moriah. Yahudi mengklaim di Al-Aqsa. Padahal tidak ada yang tahu pasti.

Itulah beberapa mitos yang dipegang kuat oleh Yahudi. Zionisme bukan sekadar gerakan ‘religion’, tapi sebuah gerakan makar besar untuk menguasai dunia dalam satu tatanan, The New World Order, Novus Ordo Seclorum. Sebuah sistem dunia yang menghamba pada Lucifer (setan).

Semoga postingan ini bisa membuka hati kita minimal mendoakan saudara-saudara muslim di Palestina agar selalu diberikan kekuatan oleh Allah subhanahu wata 'ala menghadapi makar kaum yahudi ini. Amiin 


Repost dari Blog Kang Muro'i
Sumber : [original source]
Posted by Unknown

Wednesday

THERMODINAMIKA berasal dari kata thermos yaitu 'panas' dan dynamic  yang artinya 'perubahan' adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnyadinamakan termostatik.

A.  Usaha dan Proses dalam Termodinamika

Termodinamika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang hubungan antara panas (kalor) dan usaha yang dilakukan oleh kalor tersebut. Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan lingkungan.

Apakah yang dimaksud sistem dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan kedua istilah tersebut dalam termodinamika, perhatikan Gambar berikut :
Bola besi dan air merupakan suatu sistem yang akan diamati. Adapun, udara luar merupakan lingkungannya.
Misalkan, Anda mengamati aliran kalor antara bola besi panas dan air dingin. Ketika bola besi tersebut dimasukkan ke dalam air. Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor, usaha, dan energi dalam.
Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.

1. Usaha Sistem terhadap Lingkungannya

Bagaimanakah cara menghitung usaha pada gas? Amati  suatu gas yang berada dalam tabung dengan penutup berbentuk piston yang dapat bergerak bebas, seperti terlihat pada gambar
Ketika gas ideal di dalam tabung dipanaskan,gas tersebut memuai sehingga piston berpindah sejauh Δs.
Ketika gas tersebut dipanaskan, piston akan berpindah sejauh Δs karena gas di dalam tabung memuai dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2. Gaya yang bekerja pada piston adalah F = pA. Jika luas penampang piston (A) dan tekanan gas dalam tabung (P) berada dalam keadaan konstan, usaha yang dilakukan oleh gas dinyatakan dengan persamaan


W = pA Δs

Oleh karena A Δs = ΔV, persamaan usaha yang dilakukan gas dapat ditulis menjadi :


W = p ΔV    

            atau


W = p(V2 – V1)
                       
Keterangan :
p = tekanan gas (N/m2),
ΔV = perubahan volume (m3), dan
W = usaha yang dilakukan gas (joule).

Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut.

a.       Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas (sistem) tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya bertambah. Dengan demikian, usaha W sistem berharga positif.

b.      Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut sistem ini bernilai negatif.



2. Proses dalam Termodinamika


2.1  Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.

W = pV= p(V2V1)

Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik pV. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik pV, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik pV. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2>V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2<V1 dan usaha gas bernilai negatif.

2.2  Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Terdapat empat proses dalam gas pada bahasan termodinamika, yaitu proses Isotermal, Isobarik, Isokhorik dan Adiabatik. Usaha yang terdapat pada gas yang mengalami proses-proses termodinamika tersebut akan diuraikan sebagai berikut.


a.      Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).

b.      Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = ∆U

c.       Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp.  Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = QpQV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).

d.      Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik pV dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik pV pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.


3. Hukum Termodinamika 1

Suhu gas berhubungan dengan energi kinetik yang dimiliki oleh gas tersebut. Perubahan energi dalam dapat terjadi jika terjadi perubahan suhu (energi dalam akan meningkat jika suhu gas (sistem) meningkat atau pada gas diberikan kalor). Apakah perubahan energi dalam dapat terjadi pada gas yang diberi atau melakukan usaha mekanik?

Hubungan antara kalor yang diterima atau dilepaskan suatu sistem, usaha yang dilakukan pada sistem, serta perubahan energi dalam sistem yang ditimbulkan oleh kalor dan usaha tersebut dijelaskan dalam Hukum Pertama Termodinamika.

Hukum Pertama Termodinamika adalah perluasan bentuk dari Hukum Kekekalan Energi dalam mekanika. Hukum ini menyatakan bahwa: "Jumlah kalor pada suatu sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem tersebut ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem."
Dengan demikian, meskipun energi kalor sistem telah berubah menjadi energi mekanik (usaha) dan energi dalam, jumlah seluruh energi tersebut selalu tetap. Secara matematis, Hukum Pertama Termodinamika dituliskan sebagai berikut.


Q = ΔU + W
         
dengan: 

Q = kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sistem,
ΔU = U2 — U1 = perubahan energi dalam sistem, dan
W = usaha yang dilakukan sistem.

Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga positif.
2. Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga negatif
3. Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga negatif
4. Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga positif








Tugas Mata Kuliah Thermodinamika, Ir. Selastia Yuliati, M.Si.
Posted by Unknown



1.      "Tell me about yourself..."
Be prepared to talk for two minutes about yourself. Be logical. Start anywhere, such as high school, college or your first professional position. The interviewer is trying to evaluate your communication skills and linear thinking. You may try to score a point or two by describing a major personal attribute.

2.      "Why are you leaving your current position?"
This is a very critical question. Don't bad mouth your previous employer or co-workers or sound too opportunistic. It's fine to mention major problems, a buy-out or a shutdown. You may want to state that after long personal consideration, your chance to make a contribution is very low due to extensive company-wide changes.

3.      "What do you consider your most significant accomplishment?"
A good answer to this question can get you the job. Prepare extensively—discuss hard work, long hours, pressure and important company issues at stake. You may want to tell a two minute detailed story, discussing personal involvement.

4.      "Why do you believe you are qualified for this position?"
Pick two or three main factors about the job and about yourself that are most relevant. Discuss for two minutes, including specific details. You may mention a technical skill, a management skill and/or a personal success story.

5.      "Have you ever accomplished something you didn't think you could?"
The interviewer is trying to determine your goal orientation, work ethic, personal commitment and integrity. Prepare a good example where you overcame difficulties and succeeded. Prove that you're not a quitter.

6.      "What do you like/dislike most about your current or last position?"
The interviewer is trying to determine compatibility with the open position. Be careful; don't say you dislike overtime, like management, or get too detailed. It's safe to say that you like challenges, pressure situations, opportunities to grow, or that you dislike bureaucracy and frustrating situations.

7.      "How do you handle pressure? Do you like or dislike these situations?"
High achievers tend to perform well in high-pressure situations. Conversely, these questions could imply that the open position is pressure-packed and out of control. Know what you're getting into. If you do perform well under stress, provide a good, detailed example. Be descriptive.

8.      "The sign of a good employee is the ability to take initiative. Can you describe a situation where you did this?"
The proactive, results-oriented person doesn't have to be told what to do. To convince the interviewer you possess this trait, give a series of short examples describing your self-motivation. Discuss one example in-depth, describing the extra effort, your strong work ethic
and your creative, resourceful side.

9.      "What was the worst/most embarrassing situation of your career? How would you have done things differently with 20/20 hindsight?"
Your interviewer wants to know how introspective you are, and to see if you can learn from your mistakes. Don't be afraid to talk candidly about your failures, especially if you learned something significant from them.

10.  "How have you grown or changed over the past few years?"
Maturation, increased technical skills and increased self-confidence are important developmental aspects. To discuss these effectively is indicative of a well-balanced, intelligent individual. Overcoming personal obstacles or recognising manageable weaknesses can help identify you as an approachable and desirable employee.

11.  "What do you consider your most significant strength?"
Know your key five or six strengths—the ones most compatible with the job opening. Discuss each with specific examples. Don't include your management or interpersonal skills unless you can describe specific examples of good management, or how your relationship skills have been critical to your success.

12.  "Deadlines, frustrations, difficult people and silly rules can make a job difficult. How do you handle these types of situations?"
Most companies, unfortunately, face these problems daily. If you can't deal with petty problems, you'll be seen as uncooperative. How you overcome these are important. Diplomacy, perseverance and common sense will prevail in difficult circumstances.

13.  "One of our biggest problems is… What has been your experience with this? How would you deal with it?"
Think on your feet. Ask questions to get more details and break the problem into subsections. It is highly likely that you will have had some experience dealing with the subsections. Answer these and summarise the total. If you can't answer directly, state how you would go about solving the problem. Be specific and show your organisational and analytical skills.

14.  "How has your technical ability been important in accomplishing results?"
A potential employee needs a strong level of technical competence. Most strong managers have good technical backgrounds. Describe specific examples of your technical abilities, and how you resolved a technical issue.

15.  "How would you handle a situation with tight deadlines, low employee morale and inadequate resources?"
Your interviewer is looking for strong management skills. You need to be creative and describe your toughest management task, even if it doesn't meet all the criteria. Most situations don't. Organisational and interpersonal skills, handling pressure and good handling of this question are indicative of effective management skills.

16.  "Are you satisfied with your career to date? What would you change if you could?"
Be honest. The interviewer wants to know if you'll be happy. Are you willing to make some sacrifices to get your career on the right track? Your degree of motivation is an important selection factor.

17.  "What are your career goals? Where do you see yourself five or ten years from now?"
Be realistic! Pie-in-the-sky goals label you as immature. One or two management jumps in 3-5 years is a reasonable goal. If your track record indicates you're in line for senior management in 10 years, then mention it. If you've had a rocky road, be introspective.

18.  "Why should we hire you for this position? What kinds of contributions would you make?"
This is a good chance to summarise. By now, you should know the key problems. Restate and show how you would address them. Don't be arrogant—instead demonstrate a thoughtful, organised and strong attitude.



Tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris, Dra. Risnawati, M.Pd.


Posted by Unknown
Berlangganan Artikel dari Kami via Email
Powered by Blogger.